Pembelajaran berbasis e-learning memang memiliki banyak kelebihan
tetapi penggunaan format e-learning murni bukanlah hal yang mudah. Ada
dampak positif dan negatif apabila pembelajaran secara e-learning ini diterapkan, sehingga perlu adanya
bimbingan dari guru dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu ada salah
satu model pembelajaran alternatif yang menggabungkan antara e-learning dan classroom learning, yaitu
disebut dengan blended
learning.
Blended learning adalah suatu model pembelajaran yang mencoba menggabungkan
beberapa macam model pembelajaran yang tealh ada. Seiring dengan perkembangan
dalam teknologi informasi dan komunikasi, terutama dalam teknologi jaringan
berupa internet, umumnya model-model pembelajaran yang digabungkan itu berupa
model pembelajaran face-to-face (tatap-muka), offline learning dan online learning.
Blended learning adalah penggabungan antara lingkungan pembelajaran secara
tatap muka dan pembelajaran berbasis e-learning.
Menurut Sitzman dan Ely, pembelajaran menggunakan blended learning dalam kelas dan e-learning menunjukkan rata-rata penimgkatan
hasil belajar (Sutopo : 2012).
Menurut Anitah (2009) ada beberapa alternatif model blended learning yang dapat dipilih diantaranya :
Model kelas murni. Pada jenis ini semua kegiatan
pembelajaran disampaikan di dalam kelas, tetapi ada tugas-tugas yang diberikan
kepada peserta didik yang dapat diakses melalui webs/internet.
Model aplikasi praktis. Peserta didik belajar melalui online learning-pertemuan
kelas-online learning-pertemuan
kelas untuk ketrampilan-ketrampilan lanjut-pertemuan kelas.
Kegiatan kelas-online learning-ketrampilan
lanjutan-aplikasi praktis di lapangan. Pertemuan kelas-pertemuan
kelas-aplikasi praktis-e-mentoring-pengalaman lapangan.
Keempat model blended
learning tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Implementasi model tersebut dapat
dipilih sesuai dengan kondisi sekolah. Dalam penelitian ini akan dipakai model blended learning tipe Model aplikasi praktis.
Harriman dalam Sutopo (2012) menyebutkan keuntungan dari
penggunaan pembelajaran blended
learning, antara lain :
1.
Peserta didik tidak
hanya belajar lebih banyak pada saat sesi online yang ditambahkan pada pembelajaran
tradisional, tetapi dapat meningkatkan interaksi dan kepuasan peserta didik.
2. Peserta didik
dilengkapi dengan banyak pilihan sebagai tambahan pembelajaran di kelas,
meningkatkan apa yang dipelajari, dan kesempatan untuk mengakses tingkat
pembelajaran yang lebih lanjut.
3. Penyajian data lebih
cepat disampaikan bagi peserta didik yang belajarnya menggunakan e-learning.
4. Tidak hanya belajar
satu arah yang berurutan, dengan blended learning peserta didik memiliki
kesempatan untuk mempelajari materi yang diinginkan, serta pengaturan jadwal
dan waktu yang fleksibel suatu mata pelajaran.
5.
Biaya yang lebih hemat
bagi instansi dan peserta didik.
Banyak kelebihan yang dimiliki blended learning, namun
terdapat kekurangannya juga. Sutopo (2012) menyebutkan kekurangan dari model blended learning sebagai berikut:
1. Keterbatasan
pengaksesan komputer dan internet. Kecepatan bandwith terbatas, sehingga sulit
untuk mengakses internet secara berkesinambungan tanpa terputus. Beberapa
daerah masih mengalami kesulitan untuk mengakses internet, bahkan fasilitas
listrik pun masih kurang.
2. Keterbatasan
pengetahuan yang disampaikan menggunakan teknologi. Halaman web tidak dapat
menyajikan informasi secara lengkap dengan ukuran resolusi layar komputer yang
terbatas. Demikian pula kebiasaan orang yang masih lebih mudah mambaca buku
daripada membaca pada layar komputer.
3. Keterbatasan
meningkatkan keterampilan bagi peserta didik. Keterbatasan peserta didik
seperti kegiatan yang harus dilakukan dalam laboratorium. Membuat
program, membuat gambar secara manual yang tidak dapat digantikan dengan
kmputer sepenuhnya.
Woodall D. Dan McKnight, C. (2011) dalan Pranoto (2014)
mengemukakan sintaks Blended Learning atas delapan langkah yaitu :
1. Prepare me (Persiapan)
2. Tell me (Presentasi)
3. Show me (demonstrasi)
4. Let me (Latihan)
5. Check me (evaluasi)
6. Support me (dukungan/bantuan)
7. Coach me (membagi
pengalaman)
8. Connect me (Kolaborasi/bergabung
dalam kelompok)
Langkah - langkah prepare me (persiapan), tell me (presentasi) , show me (demonstrasi) , let me (latihan) , check me (evaluasi) merupakan
langkah-langkah formal di dalam proses pembelajaran, sedangkan support me (dukungan/ bantuan), coach me (membagi pengalaman), connect me (kolaborasi/berhubungan dalam
kelompok) merupakan langkah - langkah yang lebih informal. Implementasi sintak
BL dalam pembelajaran adalah melaksanakan seluruh
sintaks BL dalam setiap tatap muka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar