Dirgahayu Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke – 71. Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
The slide is a linking image Pure Javascript. No jQuery. No flash. #htmlcaption

Rabu, 09 November 2016

Model Pembelajaran Example Non Example




Pengertian Model Pembelajaran Example Non Example
Huda (2013:234) menjelaskan bahwa  model pembelajaran example non examplemerupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran. Model pembelajaran ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Penggunaan media gambar dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut untuk kemudian dideskripsikan secara singkat perihal isi dari sebuah gambar. Dengan demikian, model pembelajaran ini menekankan pada konteks analisis siswa. Gambar yang digunakan dalam strategi ini dapat ditampilkan melalui OHP atau proyektor.
Menurut Buehl dalam (Huda, 2013:235) Model pembelajaranexample non examplemelibatkan siswa untuk: (1) menggunakan sebuah contoh untuk memperluas pemahaman sebuah konsep dengan lebih mendalam dan lebih komplek; (2) melakukan proses discovery(penemuan), yang mendorong mereka membangun konsep secara progresif melalui pengalaman langsung terhadap contoh-contoh yang mereka pelajari; dan (3) mengeksprolasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non-example yang memungkinkan masih memiliki karakteristik konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.
 Kelebihan dan Kekurangan Model  Example Non Example
   Huda (2013:236), kelebihan model pembelajaran example non example adalah (1) siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar; (2) siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh, dan (3) siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Sementara itu, model pembelajaran example non example juga memiliki kelemahan karena tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dalam bentuk gambar.

 Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non Example
Langkah-langkah model pembelajaran example non example menurut Aqib  (2013:17), sebagai berikut:
  1.       Guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  2.       Guru meyiapkan gambar yang  ditayangkan melalui OHP.
  3.   Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/ menganalisa gambar.
  4.     Melalui diskusi kelompok 5-6 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
  5.       Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
  6.      Mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
  7.       Kesimpulan.

  Penerapan Model Pembelajaran Example Non Example dalam Pembelajaran Membuat Poster
Untuk membantu siswa dalam menulis poster maka diterapkan model pembelajaran example non example. Model pembelajaran example non example dapat mempermudah siswa dalam menulis poster. Berikut langkah-langkah dalam menulis poster menggunakan model pembelajaran example non example.
  1.        Guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
  2.        Guru membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 5-6 siswa
  3.     Guru memberikan contoh poster (example non example) dan membimbing siswa untuk memahami penulisan poster dengan memperhatikan bahasa poster, desain atau tampilan, warna yang sesuai dengan poster yang terdapat pada gambar
  4.       Guru memberikan gambar yang berbeda kepada masing-masing kelompok dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/ menganalisa gambar
  5.      Siswa berdiskusi bersama kelompoknya, menentukan jenis poster apa yang terdapat pada gambar dan petunjuk yang diberikan guru
  6.      Secara individu siswa menulis poster yang sesuai jenis poster secara kelompok dengan memperhatikan tampilan dan bahasa poster
  7.     Perwakilan kelompok maju untuk menunjukkan jenis poster yang telah ditemukan dari gambar dan petunjuk bersama kelompoknya dan menunjukkan poster yang dikerjakan secara individu dengan memperhatikan warna, ukuran dan dominasi (tampilan poster) serta bahasa poster
  8.       Kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan
  9.        Guru memberikan kesimpulan

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2010Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

 Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Konteksual (Inovatif).Bandung: CV Yrama Widya.

Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.

Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman, H. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djuraid, Husnun N. 2007. Panduan Menulis Berita. Malang: UPT Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang

Habsari, Roro Ayu.2012. Peningkatan Kemamampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIIID SMP Negeri 1 Mayang Kabupaten Jember. Skripsi tidak diterbitkan. Jember: FKIP Universitas Muhammadiyah Jember.

Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kusumaningrat, Hikmat dan Pernama Kusumaningrat. 2014. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Miadiarti, Sekar. 2014. Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 1 Candipuro Melalui Pendekatan Saintifik dengan Teknik Mind Mapping. Skripsi tidak diterbitkan. Jember: FKIP Universitas Jember.

Nurgiyantoro, Burhan.2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.

Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis.  Yogyakarta: Graha Ilmu

Riduwan.2014. Dasar-dasar Statika. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.  Jakarta: Kecana Prenada Media Grup.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sumandiria, Haris. 2014. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rakatama Media.

Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan  Profesi Pendidikan dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar